Kue Gula Kalupu atau biasa juga disebut Gula Kelapa ini kebanyakan dipasok dari Kabaena. Sebuah pulau yang terkenal sebagai pengahasil gula aren/gula merah. Secara historis, Kabaena dulunya tergabung dalam wilayah administratif Kabupaten Buton. Namun ketika pemekaran Kabupaten Bombana pada tahun 2003, Pulau Kabaena turut memisahkan diri dari wilayah Pemerintahan Kabupaten Buton.
Kuliner khas Pulau Buton: "Gula Kalupu" atau biasa juga disebut Gula Kelapa. (Foto: Muhamad Taslim Dalma) |
Masyarakat di pulau Kabaena dikenal sangat ahli dalam membuat Gula Kalupu. Bahan-bahannya terdiri dari daging kelapa, gula aren, dan beras ketan. Ketiga bahan tersebut diolah sedemikian rupa hingga menghasilkan adonan yang legit dengan tingkat kekenyalan yang cukup padat.
Racikan adonan yang sudah masak berwarna merah kecoklatan kemudian dibungkus dengan lembaran kulit jagung, sebuah bentuk kemasan yang masih sangat tradisional. Kemudian, diikat rapat dengan menggunakan tali, tiga ikatan atas-tengah-bawah. Setelah jadi, ukurannya hanya hanya sebesar dua bola pimpong.
Mengenai rasa, jajanan yang satu ini aslinya “top markotop”. Rasa manisnya unik, dari cita rasa asli gula aren Pulau Kabaena. Enak disantap hanya sekali waktu sebab rasanya yang legit bagi yang terlalu banyak mengkonsumsinya akan merasa bosan. Olehnya alangkah baiknya dalam sekali makan hanya 1 atau dua biji kue ini, tapi itu tergantung selera masing-masing.
Gula Kalupu/Gula Kelapa |
Jajanan Gula Kalupu ini sangat cocok jadi buah tangan/oleh-oleh bagi yang berkunjung ke Pulau Buton maupun Pulau Kabaena. Kue ini dapat bertahan berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan tergantung tata cara penyimpanannya. Tempat penyimpanan yang tidak tepat dapat membuatnya dimasuki jamur yang menghasilkan bau apek.
Penulis : Muhamad Taslim Dalma