Rayakan Wisuda, Ratusan Muda-Mudi di Kendari Molulo Massal

Lulo Massal dalam Rangka Syukuran Wisuda di Kendari, Rabu Dini Hari (6/5/2015). Foto: Dok. Penulis.
JENDELASULTRA.BLOGSPOT.COM, KENDARI - Masyarakat Kota Kendari memiliki cara tersendiri untuk merayakan orang yang baru saja diwisuda, salah satunya dengan menggelar acara molulo. Tari lulo yang diselenggarakan di depan kampus Universitas Halu Oleo (UHO) oleh salah seorang warga Kendari asal Muna, Rabu dini hari (6/5/2015) ramai dengan ratusan muda-mudi dari kalangan mahasiswa.


Penyelenggara acara lulo itu La Towua mengatakan acara itu merupakan hajatan besarnya karena adik dan kemanakannya diwisuda bersamaan. Tari lulo menurutnya memiliki makna tersendiri dalam membangun kebersamaan dan menghadirkan kegembiraan.

"Alhamdulillah ini dapat terselenggara dengan baik karena mahasiswa yang selama ini identik dengan keributan malah turut larut dalam kegembiraan dan kebersamaan tarian lulo," Kata La Towua.

Hampir semua remaja maupun orang dewasa di daerah kendari mengetahui tarian ini. Karena tarian ini sangat mudah untuk dipelajari walaupun pada dasarnya pola gerakan lulo ada bervariasi. Mengenai pelaksanaannya biasanya pada akan benar-benar ramai pada tengah malam.

Tarian ini biasanya diiringi musik elekton, dangdut, dan lain sebagainya. Tari lulo ini dilakukan dengan bergandengan tangan diikuti gerakan kaki yang seirama. Posisi telapak tangan pria harus dibawah telapak tangan wanita. Ini etika yang harus diperhatikan agar gerakan tetap stabil dan wilayah payudara wanita pasangan menari tidak tersentuh. Para peserta akan terlihat bersemangat menari dengan iringan musik, bahkan beberapa bisa sampai bermandikan keringat.

Tangan yang sudah saling mengait digerakkan naik turun bersama dengan pasangan untuk mengimbangi ayunan kaki yang maju mundur, terus bergerak ke kiri dan kanan, dengan tempo gerakan satu dua sesuai irama pengiring. Jumlah penari pada tarian ini tidak dibatasi, sehingga jika banyak penari, tarian ini dapat membentuk lingkaran yang besar. Kalau acara yang diselenggarakan La Towua ini diikuti banyak peserta sehingga harus membentuk dua lingkaran, dalam dan luar.

Tari lulo menjadi sarana dan media masyarakat Muna yang ada di Kendari untuk meningkatkan pergaulan dengan sesamanya atau dengan warga lainnya. Mengenai asal tarian lulo atau molulo itu sendiri konon berasal dari suku Tolaki yang mendiami sebagian wilayah Sulaw.esi Tenggara. Tarian tradisional ini diperagakan secara massal dan membentuk lingkaran. Dahulu biasanya untuk kemeriahan acara lulo tuan rumah menurunkan gadis-gadis cantik pilihan ke arena sebagai pembuka acara itu. Tarian ini paling sering diadakan pada saat setelah acara pernikahan dan perayaan lainnya.


Penulis: Muhamad Taslim Dalma (Jurnalis ZonaSultra.Com)