Tangkis Tudingan Ijazah Palsu, Ini Penjelasan Calon Bupati Konawe Selatan

Calon Bupati Konawe Selatan Asnawi Syukur
JENDELASULTRA.BLOGSPOT.COM, KENDARI - Salah satu calon Bupati Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra), Asnawi Syukur membantah jika dirinya memakai ijazah palsu untuk maju di pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2015. (Baca:
Calon Bupati Konawe Selatan Dituding Gunakan Ijazah Palsu)

Kakak Gubernur Sultra Nur Alam ini bercerita awalnya dia kuliah di akademi pemerintahan dalam negeri (APDN) pada tahun 1985. Namun karena alasan ekonomi dan meninggalnya orang tua maka dia memutuskan berhenti 1987.

Seiring berjalannya waktu dan telah bekerja sebagai PNS maka 2004 dia memutuskan kembali kuliah di Universitas Satria Makassar. Selesai di kampus itu pada tahun 2009 dengan gelar strata 1 (S1).

"Itu yang demo-demo saya sudah tahu akan mengangkat isu-isu seperti itu. Ada salah satu kompetitor saya di Pilkada Konsel yang menggerakkan mereka. Bahkan mereka akan terus melakukan demo, ada yang terkait dugaan di Dinas Pekerjaan Umum Provinsi dan lain-lain," kata Asnawi di Kendari, Kamis (8/10/2015).

Kalau memang ada indikasi ijazah palsu maka tidak akan diloloskan dalam pencalonan yang ditetapkan oleh KPU 24 Agustus 2015 yang lalu. Kata Asnawi, apa yang ditudingkan kepadanya sangat tidak berdasar karena KPU Konawe Selatan (Konsel) dan Panwaslu telah melakukan verifikasi data keabsahan ijazah.

Selain itu data yang ditunjukkan Lembaga Pengawasan Kebijakan Publik dan Keadilan (LPKP-K) saat berdemo juga jauh dari fakta. Kata Asnawi, data yang ditunjukkan mereka bahwa dia masuk kuliah 2008 dan selesai 2009 bohong belaka karena dia masuk kuliah di Universitas Satria Makassar 2004 dan selesai 2008.


Penulis: Muhamad Taslim Dalma (ZONASULTRA.COM)