Ajakan Persatuan dalam Lagu Muna: Tampo Napalano

JENDELASULTRA.BLOGSPOT.COM,- Salah satu lagu daerah dari Kabupaten Muna yang tak lekang oleh waktu adalah “Tampo Napabalano”. Lagu ini tentang tanah kelahiran dan ajakan untuk hidup rukun dan bersatu dalam sebuah rumpun keluarga.

Dari penelusuran penulis, lagu ini diciptakan oleh seorang sarjana pendidikan bernama Masrin Abidin. Salah satu yang menyanyikan lagu ini adalah Harry Setiawan yang diproduksi oleh label rekaman Megaswara.

Ajakan untuk bersatu dan hidup rukun tampak pada lirik “Hintumo basitie, mosi-mosirahaku. Doseise mana sokaetahano liwunto ini”. Artinya “kamulah keluarga yang sangat dekat mari kita bersatu untuk kebaikan kampung kita ini”.

Sementara, lirik yang membuat pendengarnya untuk mengingat kampung halaman adalah “Witonu Wuna ntiarasi, Tampo mina limpuhanea. Newatumo Kalembohano Reaku”. Artinya “Tanah Muna yang disayang, Tampo tak akan kulupakan. Di sanalah tumpah darahku”. Kata “kalembohano reaku” bisa juga berarti tempat kelahiran. Secara arti kata “lembo” adalah kolam dan “rea” adalah darah.

Cover lagu daerah Muna: Tampo Napabalano. 

Berikut lirik lagu Tampo Napabalano.

O... Tampo Napabalalo
Newatumo witeno kalentehaku
Noponogho barakati nekakakawasa
Sampe mate Tampo mina limpuhanea

O... Tampo napabalano 
Newatumo witeno kalantehaku
Noponogho barakati nekakakawasa
Sampe mate Tampo mina limpuhanea

Hintumo basitie, mosi-mosirahaku 
Doseise mana sokaetahano liwunto ini 
Witonu Wuna ntiarasi, Tampo mina limpuhanea 
Newatumo kalembohano reaku. 

Terjemahan lagu itu adalah sebagai berikut. 

O... Tampo Napabalalo (Tampo merupakan kelurahan sedangkan Napalano satu tingkat di atasnya yakni kecamatan. Wilayah ini masuk dalam administrasi Kabupaten Muna)
Newatumo witeno kalentehaku (Di sanalah tanah kelahiranku)
Noponogho barakati nekakakawasa (Penuh dengan berkah dari Tuhan yang Maha Kuasa)
Sampe Mate Tampo Mina Limpuhane (Hingga mati pun Tampo tak akan kulupakan)

Hintumo Basitie, Mosi-mosirahaku (Kamulah keluarga yang sangat dekat)
Doseise mana sokaetahano liwunto ini (Mari kita bersatu untuk kebaikan kampung kita ini)
Witeno wuna ntiarasi, Tampo mina limpuhanea (Tanah Muna yang disayang, Tampo tak akan kulupakan)
Newatumo Kalembohano Reaku (di sanalah tumpah darahku).

Penulis: Muhamad Taslim Dalma