Wisata Mangrove Buton Utara: Akan Ada Penangkaran Buaya

Ilustrasi Buaya. Foto: Int.
JENDELASULTRA.BLOGSPOT.COM, KENDARI - Untuk mengembangkan wisata setiap daerah harus menonjolkan potensi yang berbeda seperti buton Utara yang saat ini sedang fokus menggarap potensi hutan mangrovenya. Hal ini dikatakan anggota komisi IV DPRD Sulawesi Tenggra (Sultra) Muniarty M. Ridwan (Istri Bupati Buton Utara).

Menurut Muniarty Buton Utara memiliki hutan mangrove terluas yang ada di Sulawesi Tenggara  mungkin juga Indonesia timur. Yang luasnya kurang lebih 2 ribu hektar  itulah yang akan dikembangkan untuk wisata mangrove dan akan berdampak pada potensi lainnya seperti  terumbu karangnya.

“Jadi masing-masing kabupaten kota itu harus mengambil yang spesifik-spesifik,  tidak mencontoh dari tempat lain. Apa yang kita miliki potensi disana itulah yang kita kembangkan,” Katanya di Gedung DPRD Provinsi Sultra, Kamis (26/2/2015).

Anggota DPRD  ini menyebutkan hutan mangrove tersebar di kawasan kuli susu yaitu kecamatan kulisusu, kulisusu utara, kulisusu barat.   “Di sana kalau hutan mangrovenya kita kan banyak terdapat kepiting gala dan kepiting bakau, dan itu di sana masih tradisional. Belum dikelola secara modern tapi itu memang sudah di ekspor,” Ujarnya.

Menurutnya  di kawasan mangrove Buton Utara nantinya akan ada penangkaran buaya sebagai destinasi wisata baru yang menarik.” Penangkaran yang menjadi obyek wisata , itu nanti di dalam hutan mangrove akan dibuatkan jembatan berkelok-kelok . mungkin disitu disisi lain penangkaran buaya , penangkaran kepitingnya,pembudiadayaan udang.” Katanya.

Penjagaan hutan mangrove yang masih alamiah menurutnya menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat dengan banyaknya udang dan kepiting.  


Penulis: Muhamad Taslim Dalma