Air Terjun di Puncak Kota Kendari, Keindahan Alam Tersembunyi


JENDELASULTRA.BLOGSPOT.COM – Kota Kendari sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara ternyata menyimpan beberapa keindahan alam yang tersembunyi. Kota yang boleh disebut Kota Sinonggi (makanan khas tradisional dari sagu) ini tak hanya memiliki teluk Kendari tapi juga air terjun. (Baca: Berkunjung ke Kendari, Ayo Datangi Air Terjun Ini)

Lokasi air terjun terdekat berada di Nanga-Nanga, Kecamatan Kambu, tidak jauh dari kantor Gubernur. Sementara Air terjun yang satunya lagi tersembunyi di puncak pegunungan Nipa-Nipa. Lokasinya masuk dalam Kawasan Konservasi Tahura Nipa-Nipa. Dulunya dikenal sebagai Tahura Murhum.

Masyarakat setempat dan pendaki bisa menyebut  destinasi wisata tersebut Air Terjun Amarilis. Spotnya tak sulit untuk diakses. Langkah pendakian bisa diawali dari Lorong Amarilis tepat di samping kantor DPRD Kota Kendari. 

Perjalanan menuju puncak Tahura Nipa-Nipa, dulunya hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki mendaki. Namun karena kini jalannya sudah agak lapang, beberapa pengunjung biasanya menggunakan sepeda motor sampa ke atas. Jika ditempuh dengan berjalan maka membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam dan paling cepat 1 jam tanpa istrahat.

Setelah sampai di puncak, pengunjung tak akan langsung bertemu air terjun. Sajian pemandangan awal adalah kota mini dalam artian seluruh wilayah Kota Kendari terlihat jelas. Pemandangan dari puncak tertinggi ini tampak lebih indah. Kota Kendari Kota Bertakwa tampak terbelah oleh garis teluk. Belum lagi jika malam datang, perpaduan kelap-kelip lampu akan menentramkan suasana di puncak yang sunyi dan tenang.

Biasanya pengunjung akan bertahan semalaman di puncak dengan mendirikan kemah. Lalu kemudian, untuk merasakan air terjun yang lumayan dingin pengunjung harus menuruni tebing bebatuan  sekira 120 meter. Tebingnya cukup terjal dengan batu-batu alam tersusun kokoh. Menuruni tebing bersama teman apalagi kekasih akan memberi kenangan manis tersendiri sebab sesekali harus saling berpegangan erat (He..He..).



Tinggi air terjunnya sekira 7 atau 9 meter (kalo tidak salah). Lokasi ini diselimuti oleh batu alam dan pepohonan yang rindang. Matahari hanya akan muncul dari sela-sela pepohonan dan bebatuan. Air yang mengucur deras dari puncak bebatuan menghasilkan irama yang memecah kesunyian.

Bagi yang suasana hatinya sedang berada di puncak-puncak gelisah maka destinasi wisata ini bisa jadi opsi pengobatan alamiah. Atau bagi yang penat dengan kesibukan pekerjaan sehari-hari dapat sekali-kali berkunjung ke spot ini.

Airnya yang sejuk dan mengucur juga tepat untuk mandi. Batuan yang tidak licin, dapat dipanjati untuk menguji adrenaline. Para pengunjung juga biasanya tak melewatkan kesempatan untuk berfoto dan berselfie/bergroufie. (Baca juga: Keistimewaan Puncak Amarilis: Aneka Warna Batu Alam Tersaji)


Penulis: Muhamad Taslim Dalma