Perkebunan jagung dapat ditemukan di semua wilayah Muna secara merata. Tak heran bila olahan jagung jadi salah satu makanan pokok non beras yang sangat digemari. Beberapa kuliner khas dari jagung misalnya Kambuse/Kambose, Kambewe, Kambewe Kapute, Kambewe Gola, dan Dhodholo (dodol).
Makanan khas Muna yang hanya dapat dijumpai di jelang musim panen jagung adalah Kambewe Gola dan Kambewe Kapute. Keduanya kurang lebih sama, berasal dari bahan jagung muda. Bedanya Kambewe Gola dibuat dengan campuran gula merah sedangkan Kambewe Kapute hanya dari jagung muda biasa.
MAKANAN KHAS MUNA - Kambewe Kapute merupakan makanan berbahan dasar jagung muda. Makanan khas yang dimasak dengan cara dikukus ini dijumpai di Pulau bila sudah mendekati musim panen jagung.
Dalam pembuatan Kambewe Kapute, bahan dasarnya hanyalah buah jagung yang berumur 70 hari. Pada usia ini biji jagung tidak terlalu lembek dan tidak terlalu keras serta memiliki rasa manis yang unik.
Mulanya jagung dibersihkan dari kulitnya. Beberapa lembar kulit jagung yang masih bagus dan hijau jangan dibuang sebab digunakan untuk membungkus adonan. Kemudian, jagung diris dengan pisau untuk memisahkan biji dengan tongkol.
Biji-biji jagung lalu dimasukkan dalam Kagiling (alat penggilingan). Hasil gilingan ini biasanya cukup encer, tergantung usia jagung, semakin muda usia jagung maka adonan yang dihasilkan akan semakin encer. Namun hal ini tidak jadi masalah tegrantung selera masing-masing.
Adonan hasil gilingan tak lagi dicampur dengan bahan-bahan lain untuk menjaga kealamian rasa jagung muda. Begitu selesai digiling, adonan bisa langsung dimasukkan dalam pembungkus dari lembaran-lembaran kulit jagung. Selembar kulit jagung sudah cukup untuk setiap Kambewe Kapute.
Terakhir, adonan yang telah terbungkus rapi direbus dalam panci dandang. Mengapa bukan panci biasa? Karena adonan yang sedikit encer tidak boleh bersentuhan langsung dengan air rebusan. Hal ini dimaksudkan agar adonan tetap utuh dalam bungkusan.
MAKANAN KHAS MUNA - Isi Kambewe Kapute berwarnah putih cerah kekuningan. |
Kambewe Kapute yang telah matang berwarna putih cerah kekuningan dan tidak keras namun padat. Teksturnya yang renyah akan segera hancur dalam sekali kunyah. Rasanya tak begitu manis seperti Kambewe Gola tapi tetap enak untuk disantap. (Baca juga: Kambuse, Kuliner Khas Tradisional Masyarakat Muna)
Sajian Kambewe Kapute biasanya dihidangkan dengan beragam makanan tradisional Muna lainnya seperti Kadada Katembe (sayur bening), Kenta Parende (ikan kuah), Kenta Katunu (ikan bakar), dan lain sebagainya. (Baca juga: Cucur, Kuliner Khas Tradisional Muna - Buton dalam Acara)
Penulis: Muhamad Taslim Dalma