Warung Kopi (Warkop) Haji Anto di Kendari. |
Kedai itu didirikan oleh seseorang bernama Anto, yang kemudian lebih dikenal dengan gelar haji-nya. Warkop Haji Anto mulai dikenal banyak orang sejak tahun 2007. Selain karena letaknya yang strategis di tengah Kota Kendari, juga memang hidangan kopinya yang enak. Sejak saat itu terus berkembang, dan terakhir telah mendirikan cabang baru di Kota Kendari.
Kini Warkop Haji Anto ada dua yakni Kopi Haji Anto 1 yang beralamat di jalan Made Sabara, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga sedangkan Kopi Haji Anto 2 beralamat di jalan Buburanda, Kelurahan Lalolara, Kecamatan Kambu. Bangunan Warkop Haji Anto 2 itu sedikit lebih bagus.
Kedai kopi ini mulai buka dari pagi (sekitar pukul 07.00) hingga lewat tengah malam pukul 02.00 dini hari. Warkop ini selalu ramai dengan pegunjung dari berbagai kalangan, mulai dari anak muda, pengusaha/kontraktor, politisi, hingga pejabat.
Saking terkenalnya, bahkan Warkop Haji Anto jadi tempat berkunjung pejabat tinggi dari Jakarta yang ke Kendari. Terbaru adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi) datang di Warkop Haji Anto 2 pada Jumat (1/3/2019) malam, sebagai bagian dari agendanya di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Tampilan bangunan Warkop Haji Anto tidak berbeda jauh dengan kedai-kedai kopi lainnya di Kota Kendari. Di Warkop Haji Anto 1: berlantai 1, menonjol warna merah tampak dari warna cat dindingnya, dan memiliki halaman parkir yang cukup luas.
Warkop Haji Anto 2: ada lantai dua sebagai tempat pertemuan, lantai bawah cukup luas, halaman parkirnya lebih luas lagi, dan tepat berada di samping Sungai Wanggu. Kedai yang masih baru ini berhadapan langsung dengan Teluk Kendari dan jalan masuk Masjid Al Alam. Lokasinya sangat cocok untuk bersantai dengan adanya tiupan angin laut.
Salah satu yang paling membedakan Warkop Haji Anto dengan kedai kopi lainnya adalah slogan yang berbunyi “mau jadi gubernur, walikota, bupati, anggota DPR minum kopi Haji Anto”. Di dinding-dinding kedai tampak terpampang foto berbingkai berisi pemilik/perintis Haji Anto bersama sejumlah pejabat.
Mungkin memang, slogan demikian ada yang terbukti. Sebab di Warkop Haji Anto segala pembicaraan dilakukan. Diskusi-diskusi pemenangan politik hingga saling mengakrabkan diri sebagai sesama penyuka kopi sudah menjadi hal yang tak terpisahkan antara warung kopi dan politik. Kadang isu-isu sentral justru berasal dari obrolan warung kopi.
Informasi yang dihimpun, bahan kopi yang ada di Warkop Haji Anto berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan. Kopi robusta sengaja didatangkan dari luar karena rasanya yang khas. Kopi itu dikenal juga sebagai “kopi setia”, yang mungkin maknanya selalu setia menemani saat lagi mengobrol dengan teman-teman.
Para penikmat kopi di Kendari, bila tidak datang di Warkop Haji Anto maka biasanya memesan untuk diantarkan lewat jasa kurir. Kedai itu menyediakan kemasan khusus sehingga di kantor dan di rumah pun, kopi susu Haji Anto tetap dapat dinikmati.
Penulis: Muhamad Taslim Dalma